ASHOKA CHANGEMAKERS SCHOOL SUMMIT 2012


Changemakers’ School Summit merupakan sebuah event yang dipersembahkan untuk para Guru Pembaharu yang mengembangkan Sekolah Pembaharu Muda. Melalui event ini, Ashoka memfasilitasi para guru untuk berbagi cerita tentang proses pengembangan Sekolah Pembaharu Muda dan kisah suksesnya. Bersama-sama dengan semua guru memulai Gerakan Sekolah Pembaharu Muda.

 

 Tentang Ashoka

Sejak didirikan tahun 1980, Ashoka: Pembaharu Bagi Masyarakat, hadir melayani peluang bersejarah membangun sektor masyarakat sipil yang berkembang pesat di seluruh dunia. Dengan upaya membuat sektor ini lebih kompetitif, kolaboratif, dan memberikan dampak sosial yang nyata, Ashoka ingin mewujudkan visinya yang memungkinkan semua orang– siapa pun dan di manapun, menjadi pembaharu (changemaker). Peran Ashoka adalah membangun institusi-institusi baru yang mendukung tujuan strategis ini. Untuk mewujudkan "setiap orang pembawa perubahan(Everyone A ChangemakerTM), Ashoka menjadi katalisator terciptanya masyarakat di mana setiap orang memiliki kebebasan, kepercayaan diri, dan keterampilan untuk mengubah tantangan menjadi solusi. Untuk tujuan ini, wirausahawan sosial akan tetap menjadi penggerak Ashoka dalam membawa perubahan. Sebagai role model yang sangat peduli terhadap peningkatkan kehidupan masyarakat, wirausahawan sosial memiliki kekuatan dan tekad untuk membawa perubahan mendasar bagi masyarakat.

Sebagai asosiasi global para wirausahawan sosial, Ashoka telah memilih lebih dari 3000 wirausahawan sosial handal yang disebut sebagai sebagai Ashoka Fellow dimana 168 diantaranya berasal dari Indonesia. Ashoka percaya setiap orang mampu membuat perubahan bagi dirinya, komunitas atau masyarakat di sekitarnya tidak terkecuali kaum muda. Sejak 2005 Ashoka Indonesia telah mengidentifikasi, menyeleksi dan mendukung 102 Young Changemakers usia 12-25 tahun untuk mengembangkan inisiatif sosialnya. Inisiatif ini tidak saja memberi peluang bagi kaum muda untuk menggali pengalaman mengenali dan mempraktekan prinsip-prinsip social entrepreneurship, tetapi terlebih membantu mentransformasi masa muda mereka menjadi masa mereka dapat berdaya, terampil menerapkan empati, mampu bekerja dalam kelompok dan menjadi pemimpin, serta mampu membuat perubahan. Guna mengembangkan profesi dan memperluas dampak sosial yang diberikan, Ashoka menyediakan dukungan finansial, dukungan profesional dan akses kepada jejaring wirausahawan sosial di lebih dari 70 negara di dunia kepada para Fellow Ashoka dan Young Changemaker yang telah terseleksi. Bersama jaringan dan komunitas global, Ashoka mengembangkan model-model berkolaborasi dan mendesain infrastruktur yang dibutuhkan guna memajukan sektor masyarakat sipil. Ashoka Fellow, Young Changemaker dan Ashoka terus bekerja dan menginspirasi banyak orang untuk mengadopsi dan menyebarluaskan inovasi sosial mereka, dan menunjukkan kepada semua orang bahwa mereka juga memiliki potensi sebagai pembaharu sosial dan pembawa perubahan.

Kegiatan Sekolah Pembaharu Muda (SPM) MTs. Attaqwa 03 Bekasi
 
Ashoka menyadari bahwa semua pihak dapat terlibat aktif dalam menciptakan iklim yang kondusif bagi kaum muda untuk membuat perubahan sosial di masyarakat khususnya orang dewasa di sekitar kaum muda (guru dan orang tua), dan tidak terkecuali kaum muda itu sendiri. Dengan semangat Everyone A ChangemakerTM, Ashoka membangun infrastruktur pembaharu muda, dimana seluruh pihak dapat terlibat aktif menjadi pembawa perubahan dan khususnya mendukung kaum muda untuk menciptakan perubahan di masyarakat.
Melalui program Sekolah Pembaharu Muda, Ashoka mendukung dan memfasilitasi guru dan sekolah untuk mengembangkan inovasi model pembelajaran di sekolah berbasis Activating Empathy-Dream it Do it Grow it dimana salah satu tujuan akhir dari proses ini adalah para siswa menjadi Pembaharu Muda – terampil dalam menerapkan empati, bekerja dalam kelompok, menjadi pemimpin dan mampu membuat perubahan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

Changemakers School Summit 

Untuk merangkul lebih banyak lagi guru dan pihak terkait, Ashoka berinisiatif mengadakan Changemakers School Summit yang dilaksanakan pada tanggal 25-26 Juni 2012 bertempat di Universitas Ma Chung Malang Jawa Timur. Ini merupakan sebuah event yang dipersembahkan untuk para Guru Pembaharu yang mengembangkan Sekolah Pembaharu Muda. Melalui event ini, Ashoka memfasilitasi para guru untuk berbagi cerita tentang proses pengembangan Sekolah Pembaharu Muda dan kisah suksesnya,  sehingga  dapat :
  •  Membangkitkan inspirasi diantara para guru dan praktisi pendidikan lainnya,
  •  Menumbuhkan apresiasi bagi dan diantara para guru dan praktisi pendidikan terhadap capaian dan perubahan yang sudah diraihnya, dan
  •  Menjadi awal mula Gerakan Sekolah Pembaharu Muda.

Share - Connect - Collaborate - Grow

Senang sekali rasanya bisa menjadi bagian event bergengsi ini, bertemu dengan Guru-guru hebat dari berbagai daerah, saling berbagi pengalaman, berbagi inspirasi, saling memotivasi dan yang pasti event ini telah memompa stamina dan motivasiku untuk terus belajar dan meningkatkan kompetensi yang diperluan dalan menjalankan tugasku dan menebar manfaat bagi orang banyak.

Bertempat di Aula Universitas Ma Chung, acara yang mengusung tema "Share-Connect-Collaborate-grow" dikemas dalam perpaduan workshop, diskusi, games dan ice breaking menarik yang memungkinan semua peserta mendapatkan kesempatan saling kenal, sharing pengalaman, mengemukakan gagasan dan menjalin kerjasama untuk mengembangkan ide-ide yang nantinya akan di kembangkan di daerahnya masing-masing
.
Suasana yang cair penuh keakraban



Kegiatan yang merupakan paduan Workshop, Diskusi, Games dan Ice Breaking

Kegiatan diawali dengan opening eremony yang di pandu mbak Anti dari Ashoka, sambutan wakil rektor universitas Ma Chung dan sambutan dari Program Director Ashoka Young Changemakers; Yulia Nadya Mustika (Mbak Nana) sekaligus membuka acara. Opening Ceremony ditutup dengan pemberian award "Changemakers Teacher" kepada 10 orang guru yang telah melaksanakan Program Sekolah Pembaharu Muda (SPM) dan berhasil melahirlan "Young Changemakers"

Aku bersama 9 guru pendamping SPM yang menerima Award "Changemakers Teacher"
Sesi pertama diisi dengan  "Inspirasi Guru Pembaharu", pada sesi ini 5 orang Changemaker Teacher berbagi tips dan pengalamannya dalam melaksanakan SPM di sekolahnya masing-masing. Aku mendapat kesempatan presentasi pertama, Alhamdulillah meski laptop ga kebawa, aku masih sempat membuat slide presentasi menggunakan laptop pa Iman dan dapat menyelipkan beberapa foto kegiatan yang sudah aku upload di facebook untuk mendukung tayangan presentasiku.
Berbagi Pegalaman dalam menjalankan Sekolah pembaharu Muda
Merujuk pada konsep SPM "Dream It - Do It - Share It" dalam menumbuhkan dan mendorong siswa untuk menjadi pelopor dalam mengatasi masalah-masalah sosial yang ada sekolah dan dilingkungan tempat tinggalnya, aku mengimplementasikannya melalui model pembelajaran "Project Citizen", yakni sebuah model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dan model pembelajaran portofolio yang dikemas dalam project ala John Dewey. Dilapangan, konsep ini aku jalankan melalui itegrasi antara kegiatan kurikuler, ko kurikuler dan ekstra kurikuler. Kesempatan kedua disampaikan oleh Pa Imam Sayudi, Guru PLH dari SMPN Kedamean Gresik yang melaksanakan kegiatan SPM melalui kegiatan luar kelas. Berikutnya Pa Samsudin dari Jember yang melakukan pendekatan EES (Education for Environmental Solutions) yakni sebuah pendekatan yang menawarkan iklim sekolah yang memungkinkan sekolah dapat menyelenggarakan pendidikan yang mendorong terwujudnya sekolah sebagai bagian solusi permasalahan lingkungan, Kegiatannya merupakan perpaduan antara intra kurikuler / Project kelas dan ekstra kurikuler. Kesempatan keempat disampaikan oleh Ibu Siti Mutmainnah yang akrab di sapa bu Ina dengan konsep "Youth Can Do" dan yang terakhir disampaikan oleh Ibu Nia Kurniati, Guru SMPN 11 Bandung yang sangat Inspriratif dan telah menjadi role model "ChangemakerTeacher" yang sukses. Sesi berikutnya adalah "I am Changemakers" , pada sesi ini tiap peserta diberikan kesempatan untuk menggali ide dan inspirasi  dari "Young Changemaker" yang telah berhasil melakukan perubahan  didaerah masing-masing. Kegiatan hari pertama di tutup dengan sesi "Empathy" untuk menggali keterampilan dasar bagi para pembaharu.

Hari kedua diawali dengan sesi refleksi, kemudian dilanjutkan dengan sesi membangun visi perubahan, mewujudkan visi perubahan dan membangun komunitas guru pembaharu. Pada sesi hari kedua ini, peserta diminta untuk mengenal potensi diri yang dituangkan dalam sebuah panel diri, menggali inspirasi dan pengalaman dari para "Changemaker Teacher" sebagai bekal untuk menggagas inovasi model pembelajaran dalam menumbuhkan pembaharu muda di sekolah serta membangun koneksi dan kolaborasi diantara para guru.


Pengalaman mengikuti "Changemakers School Summit" selama 2 hari, sungguh telah banyak memberikan pengalaman dan pengetahuan baru yang dapat aku implementasikan baik dalam melaksanakan pembelajaran di kelas maupun dalam membina kegiatan di program "Sekolah pembahru Muda". 
Terima kasih Ashoka..!!

Sumber: 
http://ashoka.or.id/ashoka-indonesia/
http://ycm-ashoka.blogspot.com/

2 komentar:

  1. As claimed by Stanford Medical, It is indeed the one and ONLY reason women in this country live 10 years longer and weigh 42 pounds less than we do.

    (And really, it is not related to genetics or some hard exercise and absolutely EVERYTHING about "how" they are eating.)

    BTW, I said "HOW", and not "what"...

    Click on this link to discover if this brief test can help you unlock your true weight loss possibility

    BalasHapus
  2. Artikel Yang Menarik,Kunjungi Website Saya Please Jasa pembuatan website

    BalasHapus