Webinar, Alternatif Penyelenggaraan Seminar


Webinar adalah kependekan dari Web dan Seminar, dengan kata lain Webinar adalah Seminar yang diselenggarakan menggunakan fasilitas web, atau lebih lebih popular disebut “Seminar Online”. Jujur saja, meski pernah megikuti kegiatan sejenis menggunakan Second life, aku masih terkagum-kagum dengan teknologi ini. Maklum saja, setelah sekian lama mengenal dan menggunakan internet, baru kali ini aku benar-benar terlibat langsung dalam kegiatan Seminar Online seperti ini.

Adalah Ashoka Indonesia, sebuah NGO yang bergerak dibidang kewirausahaan sosial yang telah mengenalkan aku dengan teknologi ini. Sebagai follow up kegiatan “Changemakers School Summit” dan “Jamboree Empathy” akan dilaksanakan beberapa kegiatan, tujuannya agar semua peserta mulai dari Staff Ashoka Indonesa, Keluarga BI, Fellow Ashoka , Young Changemakers dan Changemakers Teacher dapat terus berkomunikasi dan berbagi, kegiatan yang kini sedang dijalankan adalah Millis Changemakers Family dan Webinar yang di organized oleh Institut Ibu Profesional (Pak Dodik dan Bu Septi ~ Jarimatika).


Simpel dan praktis

Ketika untuk pertama kali mendaftar sebagai peserta Webinar, aku belum membayangkan seperti apa pelaksanaan webinar itu, aku ikuti prosedur yang diminta; mengirimkan alamat email, membuat account di Wiziq (Web penyedia layanan Webinar) dan menginstall Adobe Flash Flayer di komputerku, setelah itu duduk manis menunggu undangan dari Wiziq

Undangan Webinar, didalamnya telah tersedia Link untuk masuk ke ruang seminar


Sehari sebelum pelaksanaan Webinar aku dapat undangan via email, dalam undangan telah tersedia link untuk masuk keruangan Seminar, kita tinggal klik link tersebut kemudian login di Wiziq dan Hoho…… aku sudah berada diruang seminar, dilayar komputerku telah muncul slide presentasi yang akan disajikan nara sumber, disebelah kanan layar tersedia layar untuk video yang akan menampilkan nara sumber, daftar peserta seminar dan bagian paling bawah chat box, fasilitas chat box ini berfungsi sebagai media interaksi antara peserta dengan narasumber, peserta dapat bertanya melalui fasilitas ini. Hebatnya, rekaman  seminar dapat kita download dan dapat kita putar kapanpun secaraa offline.


Layar Webinar yang muncul dilayar komputer peserta


Webinar perdana di  fasilitatori oleh Pak Dodik Marianto di Salatiga,  moderatornya Mbak Anti di Bandung (Wah makin bingung aku membayangkan bagaimana cara kerjanya). Webinar kedua diisi oleh Mbak Anti di Bandung dengan moderator mbak Lala ditempat yang berbeda, sementara aku dapat kesempatan untuk menjadi nara sumber webinar ketiga dengan moderator mbak Anti di Bandung. Setelah Webinar ketiga ini terjawablah pertanyaan-pertanyaanku selama ini (salah sendiri sih, kenapa ga Tanya ke Bu Septi atau ke Google), ternyata Host seminar dapat mengendalikan microphone siapa saja yang dapat digunakan, dan siapa saja yang dapat menggerakkan slide presentasi, contohnya saat aku presentasi, hanya microphone aku dan Mabk Anti yang bias digunakan, begitu juga dengan fasilitas untuk menggerakkan slide presentasi. Simple kan?

Alternatif penyelenggaraan Seminar yang praktis dan (mungkin) lebih murah.

Dari pengalaman diatas, aku membayangkan dapat menyelenggarakan seminar sejenis, kalau selama ini aku bersama teman-teman pengurus Ikatan Guru Indonesia (IGI) Bekasi, kerap harus bekerja ekstra keras untuk  urusan  yang menyangkut persiapan dan pelaksanaan Seminar dan workshop, mulai dari publikasi acara, pendaftaran peserta, sewa gedung, dekorasi ruangan, sound system dan OHP yang tentu menyita waktu, tenaga dan mengeluarkan banyak biaya. Teknologi ini bisa menjadi alternative, peserta cukup daftar via email, di waktu yang telah dijadwalkan mereka dapat mengikuti seminar sambil duduk manis di rumah masing-masing,  nara sumber tidak perlu datang ke lokasi seminar, materi dapat di sampaikan dari kantor atau rumahnya, waktu pelaksanaannya juga dapat diatur sesuai kebutuhan, misalnya agar tidak menggangu kegiatan mengajar, seminar bias dilakukan di malam hari atau di hari libur, sehingga nantinya tidak kita dengar lagi ada Guru yang meninggalkan kelas karena ikut seminar.  

Penasaran? Yuk kita coba……



3 komentar:

  1. good posting! Terima kasih informasinya pak Dahli, saya jadi tahu cara enggunakannya

    salam
    Omjay

    BalasHapus
  2. wow tank you infonya good

    BalasHapus
  3. Sama-sama pa Wijaya, masih terus belajar dan terus mencari cara utk melaksanakan kegiatan terbaik....

    BalasHapus