Ditengah kebimbangan itu aku mendapat support dari isteriku hingga kuputuskan untuk berangkat, namun hingga H-1 keberangkatan (Sabtu, 23/6/2012) aku belum dapat tiket, mungkin karena musim liburan sekolah, tiket kereta api telah habis terjual. Dalam perjalanan pulang dari Cimahi, aku berkomunikasi dengan pihak Ashoka soal tiket keberangkatanku, Alhamdulillah.... akhirnya ada jalan keluar, berangkat ke Malang dengan pesawaat.Yups..... muantab lah.....
Super Delay
Jadwal keberangkatan pesawatku jam 09.45 wib, itu sebabnya sejak jam 6 pagi aku sudah meluncur ke Bandara Soetta dan sekitar jam 07.45an aku sudah tiba di bandara, sebuah jadwal yang ideal untuk untuk check in. Saat check in, petugas counter memberi tahu bahwa pesawatku delay hingga jam 11an, halah.... kebiasaan banget, bakalan boring neh. Sekitar jam 11an petugas mengumumkan bahwa pesawat belum datang (alamat tambah boring dah), sebagai konpensasi penumpang mendapat lunch box. Untungnya aku sudah persiapkan buku untuk kubaca saat dipesawat dan jaga-jaga ketika pesawat delay. Baru sekitar jam 12an petugas mengumumkan bahwa pesawat baru saja tiba dan butuh waktu sekitar 30 menit untuk persiapan sebelum berangkat.
Tiba di Bandara Abdurahman Saleh sekitar jam 2an, kesempatan langka ini aku manfaat untuk menghirup udara kota Malang yang segar sambil minum di resto Bandara. Puas minum dan melepas lelah, aku bergegas menuju hotel tempat aku menginap dengan taxi bandara. Surprise banget, rute yang aku lalui menuju hotel ternyata melewati bundaran pemkot Malang, hotel Sahid Montana, Stadion Gajayana dan dan jalan Ijen, lokasi ini mengingatkanku saat mendampingi siswa mengikuti Porseni Madrasah tingkat Nasional beberapa tahun lalu. Ba'da magrib aku dijemput panitia untuk makan malam di "Ndezo Resto" dikawasan jalan Taman Wilis sekaligus beramah tamah dengan pihak Ashoka dan guru-guru pembaharu dari berbagai daerah.
Guide Dadakan
Malam kedua, Aku, Pa Martinus (Sidoarjo), Pa Iman (Gresik), Pa Muhammad (Jember) dan beberapa peserta lain sepakat untuk jalan-jalan menghirup udara malam Kota Malang, sedan Pa Martinus yang penuh sesakpun meluncur menuju Alun-alun Malang, ditengah jalan kami bingung kemana arah menuju alun-alun?, berbekal pengalaman mengunjungi kota Malang beberapa tahun lalu dan rute yang dilalui taksi kemarin, akhirnya aku menjadi guide menuju alun-alun.
![]() |
Bernarsis ria di alun-alun Malang, dengan latar belakang Masjid Agung Malang |
Terima kasih Ashoka, Semoga dapat menjadi bekal untuk melakukan perubahan.....
Salam Pembaharu.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar